Pages

 

KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

0 Comments


 

  BAB 1

PENDAHULUAN

 

Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset lembaga/perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki lembaga/perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk lembaga/perusahaan yang maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah lembaga/perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan lembaga/perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu lembaga/perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya.

Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu lembaga/perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan lembaga/perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu lembaga/perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam lembaga/perusahaan. Maju dan tidaknya lembaga/perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.

Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut Kami akan menjabarkan Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.           Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Kata manajemen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.[1] Sadili Samsudin mendefinisikan, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola.[2] Sedangkan menurut Wikipedia, kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Di sini seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.[3]

Husain Usman membagi dua pengertian tentang manajemen, yaitu manajemen dalam arti luas dan manajemen dalam arti sempit. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Sedangkan manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan system informasi sekolah/madrasah.[4]

Sedangkan pengertian sumber daya manusia dalam kamus Bahasa Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.[5] Istilah Sumber Daya Manusia yang seringkali disingkat dengan “SDM” dalam istilah Bahasa Inggris human resource. Kata human di Indonesiakan, berarti manusia (untuk kata benda) atau manusiawi (untuk kata sifat). Sedangkan kata resource (singular) berarti sumber, seperti sumber air. Kata daya merupakan kata tambahan yang mempunyai arti kekuatan atau power, dalam The Contemporany English-Indonesian Dictionary, Drs. Peter Salim, M. A. mengatakan bahwa resource adalah “sumber daya” yang berarti sumber dari daya/kekuatan, jadi sumber daya manusia diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi.[6] Husain Usman memberi pengertian tentang sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansila, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi.[7]

Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) (Human Resources Management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa  bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis.[8] Menurut Sondang P. Sigian, manajemen sumber daya manusia adalah manusia yang mempunyai unsur penting dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan tantangan dan berbagai sasarannya serta kemampuannya menghadapi berbagai menghadapi berbagai tantangan, baik sifatnya internal maupun eksternal, sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan setepat-tepanya.[9]

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), menurut Gerry Dessler berpendapat “Human resource management is the process acquiring, training, appraising, and compensating employees,and attending to their labor relations, health and safety and fairness concerns”. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.[10] Sedangkan Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membagi dua pengertian yaitu ilmu dan seni. Ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan.[11]

H.M. Yani, juga membagi Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi dua, Pertama, Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai ilmu mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan efesien sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan. Kedua, Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) diartikan kegiatan perencanaan, pengorganisasian pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat.[12]

H. John Bernardin dan Joyce E. A. Russel, Human Resource Manajement (HRM) concern with the recruitment, selection, development, compensation, retention, evaluation, and promotion of personnel within an organization, atau Manajemen sumber daya manusia mengurusi rekrutmen, seleksi, pengembangan, pemberian imbalan, usaha mempertahankan, penilaian, dan promosi personel dalam sebuah organisasi.[13] Menurut Ahmad S. Ruky, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan konsep dan system manajemen secara tepat dan efektif dalam proses perekrutan, pendayagunaan, pengembangan, dan pemeliharaan personel yang dimiliki oleh sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.[14]

Dari berbebagai pendapat di atas ada kemiripan konsep Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu pendayagunaan kemampuan manusia dan kompensasinya mulai proses rekrutmen sampai pada karier puncak seseorang yang dilakukan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang optimal. 

B.            Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia

Pada era modern saat ini tampak fenomena administratif pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya, yaitu semakin besarnya perhatian banyak pihak terhadap manajemen sumber daya manusia. Perhatian yang besar ini ditunjukkan oleh para politisi, tokoh-tokoh industry, pimpinan pemerintahan, pimpinan media masa, para ilmuwan yang menekuni berbagai macam ilmu khususnya ilmu-ilmu social. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan, mengapa hal ini terjadi? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tidak mudah karena banyak factor yang menjadi penyebabnya. Menurut M. Yani, pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal yang mudah, hal ini dikarenakan manusia merupakan unsur yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Menurutnya beberapa pendekatan yang bisa dilakukan yaitu: 

a.              Pendekatan SDM

Martabat dan kepentingan hidup manusia hendaknya tidak diabaikan agar kehidupan karyawan layak dan sejahtera.

b.             Pendekatan Manajerial

Pendekatan manajerial merupakan pendekatan personalia, tanggungjawab setiap manajer, jadi prestasi kerja dan kehidupan kerja setiap karyawan tergantung pada atasan langsung.

c.              Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yaitu suatu sistemyang terbuka dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan karena masing-masing saling mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal.

d.             Pendekatan proaktif

Pendekatan proaktif yaitu meningkatkan kotribusinya kepada para karyawan, manajer dan organisasi melalui antisipasinya terhadap masalah-masalah yang akan timbul.[15]

Sedangkan menurut Sadili Samsudin, ada empat hal penting berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia, adalah sebagai berikut:

a.              Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagai kebijakan sumber daya manusia dengan perencanaan.

b.             Tanggungjawab pengelolaan sumber daya manusia tidak lagi menjadi tanggungjawab manajer khusus, tetapi manajemen secara keseluruhan.

c.              Adanya perubahan dari hubungan serikat pekerja manajemen menjadi hubungan manajemen karyawan.

d.             Terdapat aksentuasi pada komitmen untuk melatih para manajer agar dapat berperan optimal sebagai penggerak dan fasilitator.[16]

Dari pendapat-pendapat di atas pengelolaan sumber daya manusia menjadi unsur yang sangat penting dari fungsi manajemen. Jika sumber daya manusia tidak dikelola secara baik, efektifitasnya akan merosot lebih cepat daripada sumber daya yang lainnya. Sumber daya manusia mempunyai imbas yang lebih besar terhadap efektifitas organisasional dibanding dengan sumber daya yang lainnya.

 

C.           Konsep Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Ø   Fungsi Operasional SDM

No

Fungsi

Keterangan

 

1

Pengadaan

Proses penarikan, seleksi, menempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

 

2

Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konsepsual dan moral karyawan melalui pendidian dan pelahatian. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dewngan keutuhan pekerja masa kini maupun masa depan

 

3

Kompensasi

Pemberian balas jasa langsung atau tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepda perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak.

4

Pengintegritasan

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling mengntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

5

Pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

6

Kedisiplinan

Fungsi MSM ini merupakan yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kesisiplinan adalah keinginan da kesadaran untuk menataati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social.

 

7

Pemberhentian

Adalah putusnya hubungan kerja seserang dari suatu perusahaan, pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun,dan sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang No. 12 Ttahun 1964 KUHP.

Ø   Konsep Fungsi-fungsi MSDM

 

 

Konsep Fungsi MSDM


D.           Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Tantangan yang akan dihadapi umat manusia dimasa depan adalah menciptakan organisasi yang semakin beraneka ragam dan sekaligus menuntut pengelolaan yang semakin efesien, efektif, dan produktif. Bahkan ketergantungan organisasi terhadap manajemen sumber daya manusia semakin tinggi dan besar pula.

Segala kebijakan apapun yang dirumuskan dan ditetapkan di bidang sumber daya manusia dan langkah-langkah yang diambil dalam manajemen sumber daya manusia harus berkaitan dengan pencapaian berbagai jenis tujuan yang ditetapkan untuk dicapai. Sondang P. Siagian membagi empat jenis pencapaian tujuan tersebut yaitu:

a.              Pencapaian tujuan masyarakat

Dalam pengertian ini tidak satupun organisasi yang dapat mempertahankan eksistensinya dan melestarikan keberadaannya tanpa mengkaitkan tujuan organisasi dengan tujuan masyarakat luas. Dalam arti disini manajemen setiap organisasi harus memiliki kepekaan terhadap tuntutan social yang ditujukan kepada organisasi yang bersangkutan.

b.             Pencapaian tujuan organisasi

Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber daya manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan namun sebagai alat untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dan produktifitas kerja organisasi sebagai keseluruhan.

c.              Pencapaian tujuan fungsional

Secara garis besar struktur organisasi menggambarkan dua jenis kegitan yaitu kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Kegiatan pokok berkaitan langsung dengan tujuan dan berbagai sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Sedangkan kegiatan penunjang adalahkeseluruhan upaya yang dibuat oleh satuan-satuan kerja tertentu yang tidak langsung terlibat dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran organisasi tetapi memberikan dukungan yang kuat terhadap tujuan kegiatan pokok. Tugas-tugas inilah yang disebut dengan tugas fungsional. Maka yang dimaksud dengan pencapaian tujuan fungsional adalah keseluruhan langkah dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi sehingga sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi mampu memberikan kontribusinya yang maksimal.

d.             Pencapaian tujuan pribadi

Seseorang masuk dalam sebuah organisasi didasarkan keyakinan bahwa dengan bekerja pada organisasi atau perusahaan itu seseorang akan dapat memuaskan berbagai kebutuhannya, tidak hanya di bidang material akan tetapi berbagai kebutuhan lainnya yang sifatnya social, prestise, kebutuhan psikologis dan intelekual. Maka pada mulanya motif seseorang memasuki berbagai organisasi adalah pencapaian tujuan dan pemenuhan kepentingan pribadinya.[17]

Maka disinilah perananan manajemen sumber daya manusia menjadi sangat penting. Sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para anggota kepada aturan-aturan di bidang kepegawaian melainkan diarahkan kepada maksimalisasi kontribusi yang diberikan semua orang terhadap tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut M. Yani, membagi dua tantangan terhadap manajemen sumber daya manusia yaitu faktor internal dan faktor ekternal organisasi atau perusahaan.

a)             Tantangan Internal Organisasi

1)          Karakter organisasi, adalah produk semua ciri organisasi: orangorangnya, tujuan-tujuannya, struktur organisasi, teknologi,peralatan yang digunakan, kebijakan, ukuran, umur, keberhasilan dan kegagalannya. Jadi, dalam kegiatan-kegiatan personalia harus disesuaikan dengan karakter tersebut.

2)     Serikat karyawan, mempunyai tantangan nyata bagi organisasi yang memiliki organisasi buruh, dan tantangan potensial bagi yang tidak memiliki serikat karyawan. Dalam perusahaan yang memiliki serikat karyawan, manajemen dan serikat mengadakan perjanjian kerja yang mengatur berbagai prasyarat kerja.

3)             Sistem informasi mengenai data-data yang menyangkut karyawan perusahaan secara rinci.

4)    Perbedaan individual karyawan, misalnya perbedaaan kepribadian, fisik, bakat dan intelegensi.

5)             Sistem nilai manajer dan karyawan,misalnya time-off scheduling, kerja, atau desain kerja.

b)             Tantangan eksternal Organisasi

1)     Tantangan teknologi, berdampak melalui dua cara: (1). Dampak yang merubah industry secara keseluruhan, misalnya kemajuan transportasi dan komunikasi meningkatkan mobilitas angkatan kerja. (2). Otomatisasi,misalnya penggunaan computer dam perusahaan.

2)           Tantangan ekonomi, perubahan ekonomi berdampak pada: permintaan akan karyawan baru, tumbuh dan berkebangnya program-program pelatihan.

3)    Kendala politik dan pemerintah,misalnya kebijakan pemerintah tentang UMP (Upah Minimum Provinsi), keputusan tentang PHK dan lainnya.

4)             Tantangan demografis, misalnya perubahan tingkat pendidikan, umur, persentase penduduk yang termasuk angkatan kerja.

5)             Kondisi geografis, misalnya perusahaan berlokasi di daerah terpencil, akan mempengaruhi tingkat kompensasi karyawan.

6)         Kondisi social budaya, misalnya banyaknya partisipasi tenaga kerja wanita, banyaknya orang dengan mudah memperoleh pendidikan.

7)    Pasar tenaga kerja, ada 3 faktor yang mempengaruhi kegiatan pemenuhan kebutuhan personalia perusahaan, yaitu: (1). Reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, (2). Tingkat pertumbuhan angkatan kerja, (3). Tersedianya tenaga kerja dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan.

8)          Kegiatan para pesaing, misalnya pembajakan para manajer, kenaikan gaji/tahun di suatu bank akan berpengaruh pada bank-bank lainnya.[18]

Dari berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh suatu organisasi/perusahaan maka manajemen personalia atau SDM harus mempunyai langkah-langkah antisipatif antara lain memonitor lingkungan, dengan cara mengidentifikasi perubahan variable lingkungan, mengevaluasi dampak perubahan lingkungan, mengambil tindakan-tindakan proaktif dari perubahan lingkungan yang terjadi serta mendapatkan dan menganalisis umpan balik.


BAB III

PENUTUP

A.           Kesimpulan

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain.

Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.

B.            Saran

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.


DAFTAR PUSTAKA


_____________, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online). Tersedia di kbbi.kemendikbut.go.id/entri/religious. Di akses 04 September 2019

Achmad S. Ruky, Menjadi Eksekutif Manajemen Sumber Daya ManusiaProfesional, Yogyakarta: ANDI, 2014.

Ahmad S. Ruky, Menjadi Eksekutif Manajemen SDM Profesional, Yogyakarta, Penerbit ANDI, 2014.

H. M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Mitra Wacana Media,  tahun 2012.

Husain Usman, Manajemen (Teori, Praktek dan Riset Pendidikan), ( Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2013).

M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012.

Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005).

Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2010.

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996).

Sudarwan Danim, Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan (Visi dan Strategi Sukses Era Teknologi, Situasi Krisis, dan Internasionalisasi Pendidikan, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2009).

Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2015.

 


[1]___________,Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online) Tersedia di kbbi.kemendikbut.go.id/entri/religious. Di akses 04 September 2019

[2]  Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), hal. 15

[3] Sudarwan Danim, Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan (Visi dan Strategi Sukses Era Teknologi, Situasi Krisis, dan Internasionalisasi Pendidikan, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2009), hal 2

[4]   Husain Usman, Manajemen (Teori, Praktek dan Riset Pendidikan), ( Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2013), hal. 6

  [5]___________,Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online) Tersedia di kbbi.kemendikbut.go.id/entri/religious. Di akses 04 September 2019

[6] Ahmad S. Ruky, Menjadi Eksekutif Manajemen SDM Profesional, Yogyakarta, Penerbit ANDI, 2014, halaman 4

[7]   Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), hal. 21

[8]   Ibid, hal. 22

[9]   Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996), hal. 40

[10] Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2015, hal.2

[11]  Ibid, halaman 3

[12] H. M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Mitra Wacana Media,  tahun 2012, halaman 2

[13] Achmad S. Ruky, Menjadi Eksekutif Manajemen Sumber Daya ManusiaProfesional, Yogyakarta: ANDI, 2014, halaman 11

[14]  Ibid, halaman 13

[15]  M. Yani, op. cit. halaman 3

[16]  Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2010, halaman 23

[17] Sondang P. Siagian, Op. Cit., hal 26

[18] M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012, hal. 15


Read more...